Selasa, 30 April 2013

Manusia dan Tanggung Jawab

Dalam konteks sosial manusia merupakan makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup sendirian. Setiap perbuatan yang di lakukan dalam hidup perlu lah ada kesadaran dan tanggung jawab. Tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang, maka tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap kewajibannya.
Saya ambil contoh dalam kehidupan sehari-hari, orang tua tentu berkewajiban untuk menyekolahkan anaknya. Pendidikan itu juga merupakan hak yang harusnya diterima oleh setiap anak. Dengan orang tua menyekolahkan anak-anaknya tentu saja mereka mengharapkan agar setiap anaknya menjadi orang yang sukses dimasa depan. Tapi, disisi lain terkadang sang anak malah melupakan tanggung jawab mereka sebagai pelajar. Mereka lupa akan kewajibannya untuk belajar dan membahagiakan orang tua. Sebagian dari mereka yang tidak mau untuk belajar bertanggung jawab akan kewajibannya maka suatu saat mereka  menyesal dan tidak bisa merasakan kesuksesan. Tetapi bila seseorang mau belajar bekerja keras dan bertanggung jawab untuk diri sendiri juga orang tua maka insyallah ia akan merasakan kesuksesan. Makna kesuksesan bagi setiap orang berbeda, ada yang mengatakan bahwa sukses itu adalah memiliki materi yang berlimpah, tetapi ada pula yang mengatakan bahwa kesuksesan itu merupakan sesuatu dari kerja keras mereka selama hidup yang dapat dipertanggung jawabkan hasilnya.
Dari contoh di atas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa hanya diri kita sendirilah yang bertanggungjawab menentukan kehidupan seperti apa yang kita harapkan. Sedangkan orang lain tidak bertanggung jawab terhadap nasib ataupun kesuksesan kita. Peran dari orang lain hanya bersifat sebagai instrumen yang melengkapai usaha diri kita sendiri.


Kamis, 25 April 2013

Manusia dan Pandangan Hidup



            Sejak manusia dilahirkan maka manusia pastilah mempunyai angan-angan, keinginan atau pandangan hidup. Tidak ada satu manusia pun yang menginginkan hidupnya sengsara. Manusia selalu berangan-angan untuk meraih sesuatu yang menurutnya sangat penting. Dalam kehidupan sehari-hari pun manusia selalu di hadapkan dengan keinginan yang sangat banyak, tetapi dari banyaknya keinginan tentu ada satu hal yang sangat berpengaruh. Hal itu biasa disebut cita-cita, namun dalam prosesnya tentu saja cita-cita itu tidak dengan begitu saja dapat terwujud melainkan harus melalui proses dan juga pandangan hidup sebgai pedoman.
            Saya ambil contoh, seorang remaja bercita-cita untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses dalam bidang fashion, tetapi dalam merintis kariernya dia mengalami banyak kendala. Bagi seorang yang tidak mempunyai pandangan hidup yang kuat maka dia langsung merasa putus asa,merasa gagal dan terkadang sampai bisa menyalahkan diri sendiri karna masalah-masalah yang ada. Tidak bagi seseorang yang mempunyai pandangan hidup, seseorang yang yakin dan berpegang teguh pada pendiriannya untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses, walaupun dalam prosesnya banyak mengalami kegagalan tetapi itu tidak menjadikannya alasan untuk berputus asa dan menyerah begitu saja. Di tanamkannya keyakinan, usaha dan doa dalam setiap langkahnya maka membuat pandangan hidurp dia menjadi lebih terarah.
            Jadi sebagai manusia haruslah menyadari bahwa dalam hidup tentunya membutuhkan pedoman atau keyakinan dan pembimbing karna itu sangat berpengaruh dengan  pandangan hidup, kita menciptakan pandangan hidup yang baik bagi masa depan maka hidup kita pun akan jauh lebih terarah. Cita-cita, keinginan dan harapan tidak akan terwujud tanpa adanya doa,usaha,proses dan keyakinan.

Rabu, 10 April 2013

Manusia Dan Keadilan

 
Dalam hidup, setiap manusia di suatu negara atau tempat tinggalnya tentu mempunyai peraturan. Dalam peraturan tersebut tentu saja dibuat untuk menetapkan suatu keadilan dalam menanggapi berbagai macam kejadian. Coba di bayangkan bila dalam suatu lingkungan masyarakat tidak mempunyai peraturan, pasti akan banyak terjadi salah paham atau bisa menjadi masalah besar yang sulit di selesaikan. Keadilan sangat di perlukan dalam hidup bersosialisai, dengan adanya keadilan manusia menjadi tahu mana yang menjadi hak dan kewajibannya. Banyak kaum kecil yang merasa tidak mendapat keadilan dalam bermasyarakat. Terkadang masyarakat menengah keatas lah yang sering diprioritaskan dalam masalah keadilan. Bukankah masyarakat mempunyai hak yang sama.
            Kali ini saya ambil contoh suatu keadilan dalam hukum, seorang maling biji cokelat yang hanya mencuri mungkin hanya sekali dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang mendesak mendapatkan hukuman selama 5 bulan penjara. Rasanya bila di fikir kembali ini tidak adil bila dibandingkan dengan gayus tambunan yang kasusnya berat dan banyak merugikan masyarakat terutama masyarakat menengah kebawah,dia memang sama juga seperti maling biji coklat sama-sama mendapat hukuman tatapi dalam prosesnya sangat berbeda. Mungkin karena kasus gayus tersebut merugikan negara  hingga triliunan jadi harus memalui proses-proses terlebih dahulu,tetapi hukuman yang didapatkannya tidak setimpal dengan apa yang dilakukannya terhadapa negara sedangkan si maling biji coklat dia harus menerima resiko hukuman yang berat juga walaupun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.
            Jadi, manusia dan keadilan tentu saja sangat dibutuhkan dalam hidup bermasyarakat. Walau demikian seperti contoh kasus diatas, terlihat bahwa adanya pilih kasih dalam penyelesaian masalah tersebut. Seharusnya pemerintah mengambil sikap yang lebih tegas dalam hal hak dan kewajiban agar tercipta suatu keadilan yang sesuai dengan fakta dan kejadian yang ada.

Manusia Dan Penderitaan


Penderitaan sering sekali dikaitkan dengan kesulitan, kesedihan dan kesengsaraan. Tentu saja kalimat tersebut memang benar adanya. Setiap manusia yang mengalami suatu penderitaan tentu saja akan merasa sangat sedih. Penderitaan itu mulai dari penderitan fisik, penderitaan mental, ataupun penderitaan yang mencakup keduanya, yaitu fisik dan mental. Banyak sebab mengapa penderitaan itu terjadi, ulah manusia bisa menjadi salah satu contohnya. Tetapi dalam setiap kejadian itu memiliki dampak yang berbeda bagi setiap orang. Penderitaan bagi orang yang satu belum tentu penderitaan bagi orang yang lain juga.
Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya pun dapat menimbulkan berbagai penderitaan bagi manusia yang lainnya. Tetapi kebanyakan manusia tidak menyadari karena perbuatannya lah yang menimbulkan penderitaan pada manusia yang lainnya. Kebanyakan manusia baru menyadari kesalahannya ketika bencana yang menimbulkan penderitaan bagi manusia yang lainnya itu sudah terjadi. Contohnya, Musibah banjir dan tanah longsor di daerah puncak Bogor bermula dari penghunian liar di hutan, kemudian dibabat menjadi lahan tandus dan gundul oleh manusia – manusia penghuni liar itu. Akibatnya beberapa jiwa jadi korban banjir, ratusan rumah hancur, belum terhitung lagi jumlah ternak dan harta benda yang hilang / musnah. Segenap lapisan masyarakat, pemerintah bekerja sama untuk membebaskan para korban dari penderitaan yang mereka derita itu.
Jadi penderitaan itu merupakan suatu yang sangat tidak menyenangkan tetapi bila penderitaan itu kita sikapi dengan cara yang bijaksana maka bisa saja penderitaan mengajarkan kita untuk lebih baik dalam berperilaku. Contoh diatas mengajarkan kita untuk berfikir sebelum bertindak agar tidak merugikan dan menimbulkan penderitaan bagi banyak orang.

Kamis, 04 April 2013

Manusia dan Keindahan

 
Keindahan itu pada dasarnya adalah alamiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu artinya wajar, tidak berlebihan tidak pula kurang. Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan keindahan yang berbeda-beda dan setiap manusia itu pun harus bersyukur dengan keindahan yang mereka miliki. Manusia memiliki lima komponen yang secara otomatis dimiliki ketika manusia tesebut dilahirkan. Ke-lima komponen tersebut adalah nafsu, akal, hati, ruh, dan sirri (rahasia ilahi). Dengan modal yang telah diberikan kepada manusia itulah (nafsu, akal dan hati) akhirnya manusia tidak dapat dipisahkan dengan sesuatu yang disebut dengan keindahan. Keindahan tidak hanya dengan menonjolkan sesuatu yang terkesan eksklusif tetapi dengan keadaan sesuai apa adanya yang memancarkan aura alami sifat baik seseorang. Keindahan itu biasanya sesuai dengan kebenaran tidak dibuat-buat dan sesuai kenyataan.
Di kehidupan ini manusia tidak akan pernah jauh dari suatu keindahan. Saya ambil contoh, seorang wanita yang sangat memperhatikan penampilannya rela membeli sebuah tas atau sepatu dengan harga yang sangat mahal,menurutnya dengan tas yang mahal maka menunjang keindahan yang terlihat dari dirinya. Bila dibandingkan dengan wanita-wanita lain yang tidak begitu merelakan uangnya untuk membeli barang-barang mahal maka tentu saja hal tersebut sangat mewah bagi mereka. Namun tidak semua orang berpandangan bahwa benda-benda mahal mempunyai nilai keindahan yang tinggi, banyak dari mereka yang lebih menyukai suatu benda dengan nilai seni yang menonjol tanpa harga yang mahal dibandingan dengan merek-merek mahal yang di gunakan oleh orang-orang kalangan atas. Jadi suatu keindahan memiliki nilai-nilai tersendiri tergantung individu yang memandangnya.
Manusia dan keindahan adalah satu kesatuan karena keindahan merupakan bagian dari manusia. Manusia sangat menyukai keindahan, mulai dari wajah, cara berbicara, cara berpakaian, dan lain-lain. Penilaian suatu keindahan sangat berbeda dari satu orang ke orang yang lain. Indah menurut orang yang satu tetapi belum tentu indah buat orang lain. Sesuai dengan sifat manusia yang menyukai segala sesuatu mengenai keindahan, maka jagalah semua yang indah dan yang mempuat hati merasa lebih nyaman,karna dengan begitu keindahan akan muncul dengan sendirinya.