Selasa, 31 Desember 2013

Opini Untuk Ibu Ira Phajar Lestari



Nama saya Widya, kali ini saya akan menyampaikan sedikit pandangan saya tentang Ibu Ira Phajar Lestari. Ibu Ira mengajar mata kuliah Teori Organisasi Umum, awal masuk kelas beliau tidak membuang-buang waktu untuk menyampaikan kesepakatan antara mahasiswa dan dosen. Beliau membiasakan kami sebagai mahasiswa untuk pandai dalam menyampaikan suatu pemikiran, contohnya dengan membiasakan kami untuk selalu mempersiapkan diri dalam sebuah presentasi. Yang saya lihat dari awal Ibu masuk kelas, menurut saya ibu Ira sangatlah pandai dalam berbicara dan pasti mempunyai wawasan yang luas. Sangat nyaman melihat Ibu Ira menyampaikan setiap ucapan demi ucapan kepada para mahasiswa.
Kemudian saya akan memberikan opini  mengenai sistem pembelajaran ibu Ira Phajar Lestari di mata kuliahTeori Organisasi Umum 1. Menurut saya Ibu Ira sangat adil dalam memberikan tugas dan sesuai dengan apa yang seharusnya menjadi penilaian dalam kemampuan mahasiswa.  Ibu Ira memberikan beberapa tugas yang memang meminta kita untuk bisa berlatih dalam menyampaikan tulisan atau kata-kata dengan pemikiran yang lebih luas. Ibu Ira meminta kita untuk membuat beberapa resume dan membuat artikel minimal sebanyak 20.  Walau awalnya saya fikir mengapa sistem pembelajaran softskill semester ini sangat banyak tugas tetapi setelah di kerjakan satu-demi satu, saya merasa ternyata dengan tugas-tugas yang diberikan ibu Ira membuaat saya menjadi  lebih terampil, salah satunya dalam membuat isi blog yang saya tulis menjadi lebih bermanfaat untuk di baca.



Rabu, 20 November 2013

Mahasiswa dan Dosen


Mahasiswa dan Dosen merupakan sesuatu yang sangat berhubungan dimana dosen memberikan materi kuliah dan mahasiswa menerimanya. Dengan kegiatan seperti itulah yang biasa kita lakuakan didalam kelas. Komunkasi yang baik, sikap dan sopan santun saat pembelajaran mauoun di luar pembelajaran maka akan memberi nilai plus dari si dosen kepada mahasiswa.
Begini, sekitar 3 minggu yang lalu ada kejadian yang menurut saya sangat tidak pantas dilakukan oleh mahasiswa kepada dosennya. Waktu itu hari kamis jam matakuliah ke 2, di kelas memang sedang belajar seperti biasanya. Kebetulan waktu itu dosen yang mengajar dikelas saya adalah ibu yang sedang hamil muda. Dengan suara yang tidak terlalu keras ibu dosen tersebut menjelaskan materi-materi yang ada. Semua berjalan seperti biasanya dengan dosen berdiri di depan OHP dan mahasiswa mendengarkannya sambil sedikit mencatat materi. Di tengah pelajaran berlangsung, dosen memanggil salah seorang nama yang ada di absensi untuk mengerjakan soal yang diberikan. Dosen memanggil nama mahasiswa tersebut sampai sekitar 2 kali, tetapi suasana kelas malah sedikit ribut dan tidak memperdulikan dosen memanggil apalagi barisan laki-laki di belakang, seolah mereka tidak menganggap ada dosen di depan kelas. Sampai panggilan ke tiga dosen itu memanggil mahasiswa yang dimaksud, kejadian yang tidak disangka terjadi. Saat dosen menyebutkan nama mahasiswa itu untuk maju dan mencoba menjawab pertanyaan, si mahasiswa malah menjawab “Kenapa harus saya yang maju?”, dosen meminta dengan pelan untuk mencoba saja maju dan kerjakan masalah bisa atau tidak itu belakangan. Tetapi si mahasiswa malah balik berbicara dengan nada yang menantang “Saya gak mau maju, saya gak bisa. Suruh saja yang lain”, si mahasiswa bicara dengan sangat tidak sopan dan langsung meninggalkan kelas lalu menutup pintu dengan membanting. Spontan semua yang ada di kelas termasuk dosen pun terdiam sejenak. Ada beberapa mahasiswa yang mencletuki bahwa mahasiswa yang tadi keluar itu sangat tidak punya sopan santun. Dosen itu langsung duduk dan mengelus dada sambil berbicara “iya, itulah salah satu contoh mahasiswa yang sangat tidak menghargai orang lain. Disini dia sebagai mahasiswa yang berkewajiban untuk belajar. Jadi apa yang diminta dosen cobalah untuk mengerjakannya. Bukan malah bersikap seperti itu.”
Dari cerita pengalaman tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kita sebagai mahasiswa maka bersikaplah lebih baik dan bisa menghargai apapun dan dimanapun kita berada. Apalagi saat kita berada di dalam lingkungan yang mengharuskan kita untuk mempunyai peraturan tertenut. Di kampus contohnya, kampus mempunyai aturan tertentu saat pembelajaran. Janganlah bersikap seenaknya, karna perilaku kita adalah cerminan bagi masa depan kita sendiri.

Selasa, 19 November 2013

Perkembangan Handphone


Saya akan share perkembangan handphone dari masa ke masa, pada zaman dulu handphone digunakan hanya untuk telepon dan mengirim pesan. Handphone juga dulu hanya dipakai oleh orang - orang tertentu yang mempunyai banyak uang, orang yang menyukai bisnis dan lain lain. Namun zaman sekarang anak - anak yang masih kecilpun sudah bisa mempunyai handphone. Intinya HP sudah jadi kebutuhan pokok. Mari disimak beberapa ulasan sejarah, evolusi dan perkembangan handphone dibawah ini.
Gen 0

Sejarah penemuan telepon seluler tidak lepas dari perkembangan radio. Awal penemuan telepon seluler dimulai pada tahun 1921 ketika Departemen Kepolisian Detroit Michigan mencoba menggunakan telepon mobil satu arah. Kemudian, pada tahun 1928 Kepolisian Detroit mulai menggunakan radio komunikasi satu arah pada semua mobil patroli dengan frekuensi 2MHz.

Pada perkembangan selanjutnya, radio komunikasi berkembang menjadi dua arah dengan ‘’frequency modulated ‘’(FM).

Tahun 1940, Galvin Manufactory Corporation (sekarang Motorola)mengembangkan portable Handie-talkie SCR536, yang berarti sebuah alat komunikasi di medan perang saat perang dunia II. Masa ini merupakan generasi 0 telepon seluler atau 0-G, dimana telepon seluler mulai diperkenalkan.Setelah mengeluarkan SCR536,kemudian pada tahun 1943 Galvin Manufactory Corporation mengeluarkan kembali partable FM radio dua arah pertama yang diberi nama SCR300 dengan model backpack untuk tentara U.S. Alat ini memiliki berat sekitar 35 pon dan dapat bekerja secara efektif dalam jarak operasi 10 sampai 20 mil.

Sistem telepon seluler 0-G masih menggunakan sebuah sistem radio VHF untuk menghubungkan telepon secara langsung pada PSTNlandline. Kelemahan sistem ini adalah masalah pada jaringan kongesti yang kemudian memunculkan usaha-usaha untuk mengganti sistem ini.

Generasi 0 diakhiri dengan penemuan konsep modern oleh insinyur-insinyur dari Bell Labs pada tahun 1947. Mereka menemukan konsep penggunaan telepon hexagonal sebagai dasar telepon seluler. Namun, konsep ini baru dikembangkan pada 1960-an.

Gen 1

Telepon genggam generasi pertama disebut juga 1G. 1-G merupakan telepon genggam pertama yang sebenarnya. Tahun 1973, Martin Cooper dari Motorola Corp menemukan telepon seluler pertama dan diperkenalkan kepada public pada 3 April 1973. Telepon seluler yang ditemukan oleh Cooper memiliki berat 30 ons atau sekitar 800 gram. Penemuan inilah yang telah mengubah dunia selamanya. Teknologi yang digunakan 1-G masih bersifat analog dan dikenal dengan istilah AMPS. AMPS menggunakan frekuensi antara 825 Mhz- 894 Mhz dan dioperasikan pada Band800 Mhz.

Karena bersifat analog, maka sistem yang digunakan masih bersifat regional. Salah satu kekurangan generasi 1-G adalah karena ukurannya yang terlalu besar untuk dipegang oleh tangan. Ukuran yang besar ini dikarenakan keperluan tenaga dan performa baterai yang kurang baik. Selain itu generasi 1-G masih memiliki masalah dengan mobilitas pengguna. Pada saat melakukan panggilan, mobilitas pengguna terbatas pada jangkauan area telpon genggam.

Gen 2

Generasi kedua atau 2-G muncul pada sekitar tahun 1990-an. 2G di Amerika sudah menggunakan teknologi CDMA, sedangkan di Eropa menggunakan teknologi GSM. GSM menggunakan frekuensi standar 900 Mhz dan frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, GSM memiliki kapasitas pelanggan yang lebih besar. Pada generasi 2G sinyal analog sudah diganti dengan sinyal digital. Penggunaan sinyal digital memperlengkapi telepon genggam dengan pesan suara, panggilan tunggu, dan SMS.

Telepon seluler pada generasi ini juga memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih ringan karena penggunaan teknologi chip digital. Ukuran yang lebih kecil juga dikarenakan kebutuhan tenaga baterai yang lebih kecil. Keunggulan dari generasi 2G adalah ukuran dan berat yang lebih kecil serta sinyal radio yang lebih rendah, sehingga mengurangi efekradiasi yang membayakan pengguna.

Gen 3

Generasi ini disebut juga 3G yang memungkinkan operator jaringan untuk memberi pengguna mereka jangkauan yang lebih luas, termasuk internet sebaik video call berteknologi tinggi. Dalam 3G terdapat 3 standar untuk dunia telekomunikasi yaitu Enhance Datarates for GSM Evolution (EDGE), Wideband-CDMA, dan CDMA 2000. Kelemahan dari generasi 3G ini adalah biaya yang relatif lebih tinggi, dan kurangnya cakupan jaringan karena masih barunya teknologi ini. Tapi yang menarik pada generasi ini adalah mulai dimasukkannya sistem operasi pada ponsel sehingga membuat fitur ponsel semakin lengkap bahkan mendekati fungsi PC. Sistem operasi yang digunakan antara lain Symbian, Android dan Windows Mobile.

Gen 4

Generasi ini disebut juga 3G yang memungkinkan operator jaringan untuk memberi pengguna mereka jangkauan yang lebih luas, termasuk internet sebaik video call berteknologi tinggi. Dalam 3G terdapat 3 standar untuk dunia telekomunikasi yaitu Enhance Datarates for GSM Evolution (EDGE), Wideband-CDMA, dan CDMA 2000. Kelemahan dari generasi 3G ini adalah biaya yang relatif lebih tinggi, dan kurangnya cakupan jaringan karena masih barunya teknologi ini.

Tapi yang menarik pada generasi ini adalah mulai dimasukkannya sistem operasi pada ponsel sehingga membuat fitur ponsel semakin lengkap bahkan mendekati fungsi PC. Sistem operasi yang digunakan antara lain Symbian, Android dan Windows Mobile.

Begitulah sedikit penjelasan tentang evolusi perkembangan Handphone yang biasa kita gunakan saat ini dari masa-ke masa. 

Kamis, 14 November 2013

RESUME ARTI PENTING KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mwmpengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu.
terdapat dua hal penting dari kepemimpinan, yaitu:
1. Kepemimpinan sangat berkaitan erat dengan hal mempengaruhi.
2. Kepemimpinan adalah bagaimana mempengaruhi seseorang tanpa paksaan.

Teori-Teori Kepemimpinan:
     -Teori Genetic: seorang pemimpin akan itu ada karna ia telah dilahirkan dengan bakat pemimpin.
     - Teori Sosial: setiap orang akan dapat menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan       kesempatan.
     - Teori Ekologis: Penganut teori ini berpendapat bahwa sesorang hanya dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, bakat mana kemudian dikembangkat melalui pendidikan.

Syarat-Syarat Pemimpin yang baik dan benar:
1.pendidikan umum yang luas
2. kemampuan berkembang secara mental
3. kemampuan analistis
4. keterampilan berkomunikasi
5. sederhana
6. berani
7.tegas dan sebagainya.

Fungsi pemimpin pada dasarnya menyangkut dua hal pokok, yaitu:
1. fungsi yang berkaitan dengan tugas yang disebut fungsi pemecahan masalah.
2. fungsi pemeliharaan kelompok yang disebut fungsi sosial.

      Jadi, pemimpin yang baik sangatlah diperlukan dalam suatu organisasi. jika dalam organisasi tidak adanya sosok pemimpin yang baik dan benar maka dapat menimbulkan masalah. tidak semua tipe kepemimpinan itu baik dan sosok diterapkan pada suatu organisasi tertentu. selain ditangan anggota, masa depan organisasi bergantung pula pada pemimpin itu sendiri, dengan begitu maka dapat memajukan organisasi tersebut.

RESUME PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI

FFaktor – Faktor Perubahan Organisasi:
a.       Faktor Ekstern, Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah
       perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.
b.      Faktor Intern
dapat berasal dari berbagai sumber antara lain:
-          Problem hubungan antar anggota
-          Problem dalam proses kerja sama
-          Problem keuangan
Proses Perubahan: Yang dimaksud dengan proses perubahan organisasi adalah tata urutan atau langkah-langkah dalam mewujudkan perubahan organisasi. 
3.       Ciri – Ciri Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.       Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional.
b.      Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi.
c.       Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
d.      Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
e.      Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi.
f.        Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.
4.        Metode Pengembangan Organisasi
a.       Metode Pengembangan Perilaku
-          Jaringan manajerial
-          Latihan Kepekaan
-          Pembentukan Tim
-          Umpan Balik Survei
b.      Metode Pengembangan Keterampilan dan Sikap
-          Latihan di tempat kerja
-          Latihan instruksi kerja
-          Latihan di luar tempat kerja
-          Latihan di tempat kerja tiruan
Dalam sesi pertanyaan ada beberapa pertanyaan, salah satunya yaitu berikan contoh perubahan ekstern dan intern dalam organisasi.
faktor eksternal seperti selera pasar, perubahan zaman, peraturan pemerintah, dan perkembangan teknologiFaktor Internal seperti keuangan dan pergantian jabatan.
Untuk pertanyaan nomer 3-5 akan dijawab dalam satu jawaban sekaligus.
Perubahan oraganisasi sangat penting meskipun suatu organisasi tersebut berada pada zona aman, karena pengaruh dari faktor eksternal dan internal. Dalam setiap peruubahan akan ada kendala meskipun begitu yang akan kontra tentunya pasti lebih minoritas yang mau tidak mau harus mengikuti perubahan tersebut. Untuk mengatasinya tentunya perlu strategi diantaranya:
1.       Melakukan sosialisai dan pendekatan
2.       Pelatihan
Cara yang paling efektif adalah memberikan pelatihan kepada orang yang nantinya akan melatih lagi ke orang yang lainnya atau disebut training for trainer.

RESUME KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI



Komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain.
Dalam organisasi, komunikasi  juga sebagai suatu tindakan mendorong pihak lain untuk menginterpretasikan suatu idea dalam suatu cara yang diinginkan olehh pembicara atau penulis. Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang struktur fungsi organisasi, hubungan antar manusia, komunikasi dan proses oengorganisasian serta budaya organisasi.
Adapun beberapa fungsi komunikasi dalam organisasi menurut salah satu ahli, menurut Sendjaja :
1.       Fungsi informatif  : memberikan informasi kepada suatu organisasi.
2.       Fungsi regulatif : berkaitan dengan peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.
3.       Fungsi persuasif : dalam mengatur kekuasaan dan wewenang tidak akan selalu membawa hasil sesuai yang di harapkan.
4.       Fungsi integratif : setiap organisasi berusaha menyelidiki saluran yang memungkinkan karyawannya dapat dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik.
Proses komunikasi dalam organisasi dibagi menjadi dua, yaitu :
1.       Komunikasi Internal
Proses komunikasi, pertukaran gagasan diantara para pengurus dan anggota dalam ruang lingkup suatu organisasi.

2.       Komunikasi Eksternal
Proses komunikasi yang terjadi di antara pengurus dan suatu organisasi dengan orang atau masyarakat umum.

Komunikasi dalam organisasi sangatlah penting. Biasanya proses komunikasi dalam organisasi  meliputi atasan dan bawahan dengan penyampaian yang terarah dari suatu atasan ke bawahannnya yang semata-mata untuk berorientasi berdasarkan organisasi. Tujuan komunikasi sangat memberikan banyak manfaat secara langsung yaitu memudahkan anggota dalam bekerja dari intruksi-intruksi yang diberikan atasan dan juga mengurangi  kesalahpahaman.  Tetapi perlu di ingat, gunakan lah bahasa yang sesuai dalam berkomunikasi dengan atasan atau dengan sesama anggota, karna dengan begitu proses penyampaian pesan pun akan mudah dimengerti.

Resume Konflik Dalam Organisasi



Konflik adalah fenomena yang tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan organisasi.  Organisasi itu terdiri atas orang-orang yang melakukan tugas-tugas berbeda untuk mencapai satu tujuan yang sama.
Faktor penyebab konflik yaitu:
1.       Perbedaan individu meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
2.       Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membenruk pribadi-pribadi yang berbeda pula.
3.       Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
4.       Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Konflik dapat dicegah dengan :
1.       Disiplin, dengan begitu maka konflik dapat dicegah.
2.       Pertimbangan pengalaman dalam tahapan kehidupan.
3.       Komunikasi, komunikasi tersebut sangatlah penting dalam organisasi agar tidak terjadi kesalahpahaman.
4.       Mendengarkan secara aktif, biasakan untuk menjadi pendengar yang dapat menghargai pendapat orang lain.
Apabila konflik telah terjadi dalam suatu organisasi maka lakukanlah kompromi atau menggunakan jalan tengan dengan cara pemisahan dari pihak-pihak berkonflik sampai menemukan jalan tengah. Kehadiran konflik memang tidak dapat dihindari tetapi bisa diminimalisirkan, namun jika konflik sudah benar-benar memanas dan sulit diselesaikan ada baiknya maka kita bisa meminta bantuan pihak yang paling tinggi seperti penyelesaian masalah melalui jalur hukum.

RESUME PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI




Pengambilan keputusan adalah suatu hasil dari pemecahan masalah yang sedang terjadi. Suatu masalah apabila tanpa adanya pengambilan keputusan maka itu tidak akan selesai. Begitupun apabila suatu masalah dalam organisasi salah dalam pengambilan keputusan dapat berdampak buruk pada organisasi itu sendiri.
Langkah proses pengambilan keputusan dibagi menjadi:
1.       Identifikasi pemecahan masalah : proses pemecahan masalah yang menghalangi atau menghambat tercapainya tujuan.
2.       Mencari alternatif pemecahan : dilakukan pencarian terhadap alternatif-alternatif yang mungkin dapat memecahan masalah yang dihadapi.
3.       Memilih alternatif : memilih alternatif pengambilan keputusan yang dapat memberikan manfaat, dalam arti dapat memecahkan masalah.
4.       Pelaksanaan alternatif : melakukan tindakan yang telah di putuskan.
5.       Evaluasi : jika alternatif telah dilaksanakan maka harus tetap diamati.

Ada dua tujuan dalam pengambilan keputusan, yaitu:
1.       Tujuan bersifat tunggal : terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah.
2.       Tujuan bersifat ganda : terjadi apabila keputusan yang dihasilkan menyangkut lebih dari satu masalah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan diantarnya faktor fisik, emosionalm rasionalm praktikal, interpersonal dan struktural. Keputusan dapat diambil dengan cara individu dan kelompok, individu contohnya pemgambilan keputusan yang diambil oleh presiden tanoa rapat kerja atau diskusi. Sedangkan kelompok merupakan pengambilan keputusan yang prosesnya melaluo hasil dari rapat atau diskusi bersama.

Dengan cara melakukan proses di atas, pengambilan keputusan dalam organisasi akan berjalan dengan baik dan akan menghasilkan yang baik pula.