Interview pekerjaan (Job Interview) adalah langkah paling
terakhir bagi seseorang untuk mendapatkan pekerjaan. Ia adalah penentu yang
paling menentukan. Banyak sekali calon pekerja/para kandidat yang akhirnya
harus gagal saat melewati tahap ini. Mengapa begitu sedikit orang yang bisa
menaklukkan Job Interview? Hanya mereka yang mengetahui tips dan tekniknya lah
yang akan mendapatkan posisi yang diinginkan.
Banyak calon pekerja yang sukses melewati berbagagi tahapan
seleksi kerja mulai dari psikotes, tes pengetahuan umum, bahasa asing, dll
namun mereka gagal justru di proses seleksi terakhir yaitu interview.
Banyak yang lantas langsung hilang kepercayaan diri hanya
karena tidak berhasil menaklukkan sesi terakhir ini. Jika Anda pernah
mengalaminya dan ingin bisa sukses di interview selanjutnya, berbagai tips di
bawah ini akan sangaat cocok untuk Anda.
1. Berlatih Mengelola Stres
Dalam sebagian besar kasus interview pekerjaan, banyak
pekerja yang stress dan buyar konsentrasi karena sengaja dibuat kesal oleh perusahaan.
Untuk menguji calon pekerjanya apakah mereka mampu mengelola stress dengan baik
atau tidak, mereka mampu bekerja di bawah tekanan atau tidak, biasanya
perusahaan akan memberikan sejumlah “ujian” bagi Anda.
Sebagai contoh, interviewer (orang yang akan menginterview) akan membiarkan Anda menunggu selama berjam-jam tanpa ada alasan yang jelas. Atau, mereka dengan sengaja menguji kekuatan mental Anda dengan bersikap kurang kurang menyenangkan dan cuek.
Sebagai contoh, interviewer (orang yang akan menginterview) akan membiarkan Anda menunggu selama berjam-jam tanpa ada alasan yang jelas. Atau, mereka dengan sengaja menguji kekuatan mental Anda dengan bersikap kurang kurang menyenangkan dan cuek.
Seberapapun Anda dibuat kesal saat sesi wawancara, cobalah
ingat satu hal : selalu kelaola stress Anda dengan baik. Artinya, bersiaplah
untuk diperlakukan kurang menyenangkan. Persiapkan diri Anda jauh-jauh hari
untuk segala kemungkinan, sehingga ketika hari H Anda tidak akan terlalu
terbawa suasana. Anda sudah bisa tau dan paham mengapa interviewer sengaja
membuat Anda kesal. Dengan begitu, Anda bisa bersikap lebih tenang dan
mengelola stress Anda dengan lebih baik pada saat sesi wawancara berlangsung.
2. Gunakan Bahasa Tubuh
Pelajari bahasa tubuh yang baik. Tidak ada seorang pun yang
bisa menebak perasaan atau pikiran Anda saat itu sebelum bahasa tubuh Anda
mengungkapkannya. Dengan mengetahui bahasa tubuh yang baik dan tepat, Anda akan
salah bersikap. Selain itu, Anda pun akan meninggalkan kesan yang baik bagi
perusahaan.
Dalam bukunya yang berjudul “301 Smart Answers to Tough
Interview Questions”, Vicky Oliver mengatakan, kontak mata terbaik saat
wawancara kerja adalah menjaga tatapan ke mata pewawancara secukupnya, bukan
berarti menatap matanya sepanjang wawancara kerja. Selama wawancara kerja, Anda
sebaiknya bisa tahu apa warna matanya, tetapi perlu pula untuk memalingkan mata
sesekali saat si pewawancara menatap Anda.
Penting untuk diingat, pernyataan yang kedengarannya konyol
dari seorang pewawancara kerja bisa saja merupakan tes untuk melihat ekspresi
tingkat hormat Anda kepadanya. Hal yang pasti, jangan memutarkan bola mata yang
mengesankan kesombongan saat bicara kepada pewawancara.
Selama wawancara kerja, upayakan untuk duduk dengan tegak dan rapi menghadapkan kaki dan dada ke pewawancara. Dengan melakukan ini, Anda memberi kesan ketertarikan kepada perbincangan. Upayakan tidak membungkuk -untuk menunjukkan rasa hormat- dan tidak duduk kelewat tegak -yang mengesankan keangkuhan dan tegang.
Selama wawancara kerja, upayakan untuk duduk dengan tegak dan rapi menghadapkan kaki dan dada ke pewawancara. Dengan melakukan ini, Anda memberi kesan ketertarikan kepada perbincangan. Upayakan tidak membungkuk -untuk menunjukkan rasa hormat- dan tidak duduk kelewat tegak -yang mengesankan keangkuhan dan tegang.
Kebiasaan mengetuk-ngetukkan jari atau kaki selama wawancara
kerja bisa membuat Anda dinilai sebagai orang yang tak sabaran atau berkesan
sombong, karena kesannya ingin cepat melakukan hal lain di tempat lain.
Nada dan intonasi suara juga berperan penting dalam
menentukan kesuksesan wawancara. Intonasi yang terlalu datar akan menunjukkan
kesan tak tertarik, sementara pengulangan penggunaan kata-kata informal,
seperti “kayak” atau “mmm” atau “ah” bisa memberi kesan-kesan negatif yang menunjukkan
Anda tak terlalu siap untuk wawancara.
3. Pakai Baju Berwarna Biru
Jika tidak ada aturan khusus tentang pakaian yang digunakan
saat interview, cobalah untuk kenakan warna biru sebagai baju atasan Anda.
Mengenakan warna biru saat interview akan meninggalkan kesan ke dalam pikiran bawah sadar interviewer bahwa Anda adalah orang yang professional dan dapat dipercaya.
Mengenakan warna biru saat interview akan meninggalkan kesan ke dalam pikiran bawah sadar interviewer bahwa Anda adalah orang yang professional dan dapat dipercaya.
Didalam dunia bisnis warna biru disebut sebagai warna
corporate karena hampir sebagian besar perusahaan menggunakan biru sebagai
warna utamanya. Hal ini dikarenakan warna biru mampu memberi kesan profesional
dan kepercayaan.
Diyakini bahwa warna biru dapat merangsang kemampuan
berkomunikasi, ekspresi artistic dan juga sebagai symbol kekuatan. Berdasarkan
cara pandang ilmu psikologi warna biru tua mampu merangsang pemikiran yang
jernih dan biru muda membantu menenangkan pikiran dan meningkatkan konsentrasi.
4. Kenali dan Pelajari Berbagai Pertanyaan yang Mungkin Akan
Keluar
Sebagai usaha untuk mengurangi tingkat nervous Anda dalam
interview pekerjaaan, cobalah pelajari berbagai jenis pertanyaan yang mungkin
akan diajukan kep[ada Anda saat interview. Persiapkan jawabannya sebelum hari
H.
5. Tinggalkan Kesan yang Baik
Kesan pertama interviewer kepada Anda bisa jadi hal yang
paling menentukan dalam proses interview. Ada beberapa hal yang harus Anda
hindari jika ingin meninggalkan kesan yang baik dalam diri Anda. antara lain
adalah jangan pernah mengkritik perusahaan tempat Anda akan melamar kerja.
Setelah itu, jangan terpancing untuk membicarakan kekurangan/kelemahan pihak
lain. Hindari mengeluh atas kejadian yang Anda alami sebelumnya (misalnya aduh
tadi macet banget di jalan, merasa lama menunggu, dan sebagainya).
6. Klarifikasi Pertanyaan dari Interviewer
Banyak dari kita terkadang merasa takut untuk
mengklarifikasi pertanyaan-pertanyaan dari pewawancara atau interviewer. Hal
ini terjadi karena kita khawatir bahwa pewawancara akan berpikir kamu tidak
memperhatikan pada pertanyaan yang mereka ajukan. Padahal dengan
mengklarifikasi pertanyaan, tujuannya adalah untuk memperjelas pertanyaan
tersebut. Tentunya, diharapkan kamu tidak salah dalam menjawabnya. Selain itu,
hal ini juga dapat membantu kamu lebih rilex dalam memberikan respon yang
relevan dan bijak.
7. Berpikir Keras
Salah satu kesalahan yang banyak dialami pada saat wawancara
adalah mengulur-ulur waktu ketika kamu tidak memiliki jawaban yang pas. Bahkan
kadang secara spontan kita menjawab dengan kalimat “Saya tidak tahu.” Meski
kamu tidak memiliki jawaban yang tepat dengan pertanyaan yang diajukan, ada
baiknya coba untuk berpikir keras beberapa menit. Ini adalah taktik yang baik
untuk mensiasati masalah ini.
“Pendekatan terbaik adalah tetap rendah hati,” kata Shon
Burton, CEO HiringSolved. “Ulangi pertanyaan pewawancara, dan mulailah berpikir
keras. Interviewer mungkin akan memberi petunjuk jika kamu sedang berpikir
aktif bukan sengaja mengulur-ulur waktu.”
8. Pahami Resume Kamu Sendiri
Mengetahui resume kamu sendiri secara luar dalam adalah
bagian sangat penting agar sukses dalam sesi wawancara. Seperti kita tahu bahwa
banyak pencari kerja saat ini, menyesuaikan resume mereka agar sesuai dengan
perusahaan atau posisi tertentu. Karenanya, pastikan kamu meluangkan waktu
untuk memahami resume kamu sendiri. Jangan sampai di resume kamu tertulis A
tapi ketika diberi pertanyaan kamu justru menjawab B. Hal ini akan membuktikan
bahwa kamu kurang memahami diri kamu sendiri.
9. Gali Informasi Tentang Perusahaan
Setiap pencari kerja pasti akan dihubungi terlebih dahulu
oleh perusahaan setempat sebelum menghadiri sesi interview. Hal ini sebaiknya
kamu manfaatkan dengan menggali informasi lebih banyak tentang posisi yang kamu
apply. Dan yang terpenting adalah cari informasi tentang perusahaan yang akan
kamu datangi. Ini akan memberi nilai plus buat kamu. Artinya, kamu akan tampak
paham tentang posisi yang kamu apply dan juga memiliki pengetahuan seperti apa
perusahaan tersebut. Pewawancara akan terkesan dengan jawaban kamu terkait
posisi yang kamu inginkan.
Salah satu cara paling mudah untuk mendapatkan informasi
perusahaan setempat adalah dengan menggunakan LinkedIn. Cari juga informasi
tentang orang-orang yang memiliki posisi sama dengan yang kamu apply. Biasanya,
di LinkedIn juga kamu bisa mendapatkan informasi tentang event-event yang
sedang dilakukan oleh perusahaan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar