Minggu, 31 Mei 2015

Jangan Terlalu Menarug Harapan Besar Terhadap Orang Lain

Harapan akan ditimbulkan dari emosi yang mengharapkan seseorang atau alam berjalan sesuai yang diinginkan atau diimpikan. Sanak keluarga, teman, atau bahkan kenalan bisa menjadi objek yang dikenai `harapan`.

Sebagainya, harapan itu sah-sah saja. Namun, ketika mereka atau apa yang diharapkan tidak berjalan sesuai dengan yang diimpikan, apa yang akan terjadi?

Kebanyakan, orang yang berharap tersebut akan kecewa, menyesal, bahkan sangat terluka. Sangat tidak menyenangkan memang. Oleh karena itu, sudah sebaiknya Anda berhenti mengharap sesuatu terlalu banyak dari orang lain.

Bingung, bagaimana caranya? Berikut inilah yang dirangkum dari laman TheOpenMind

1. Hargai Diri Sendiri

Memang sangat penting bersikap baik dan menghargai orang lain. Namun, tidak kalah pentingnya berbuat hal yang sama untuk diri Anda. Jiwa dan semangat dalam diri yang menumbuhkan keberhasilan. Jangan bergantung pada orang lain untuk menghargai Anda. Cintai dan berikan perhatian pada diri Anda terlebih dahulu.

2. Orang Lain Tidak Selalu Sependapat

Tanamkan dalam diri bahwa orang lain juga memiliki pendapatnya masing-masing. Tidak semua orang berpikiran sama dengan Anda. Jika memang pendapatnya berbeda dengan Anda jangan takut dan tetap ikuti intuisi Anda. Juga, jangan bandingkan diri Anda dengan orang lain.

3. Orang Tidak Akan Berubah Seperti yang Anda Inginkan

Jangan berharap orang untuk menjadi orang yang benar karena diri Anda. Kebiasaan buruk mereka tidak akan berubah apabila tidak berdampak langsung bagi mereka.

4. Orang Tidak Berubah Karena Anda Tidak Menginginkannya

Saat beberapa orang terdekat Anda berubah ketika bertemu dengan lingkungan baru, Anda merasa mereka berasa. Akhirnya, untuk menyeimbangkan mereka akan bersikap sama dengan segala keburukkan mereka dahulu karena pengaruh dari Anda. Ingin seperti itu?

5. Orang Tidak Selalu Adil

Akan ada masanya Anda disanjung begitu tinggi, akan adan masanya juga ketika apa yang Anda lakukan tidak dihargai. Itulah hidup. Jadi, belajar untuk menerima sesuatu tanpa berharap.

6. Anda Tidak Membuat Semua Orang Mencintai Anda

Pasti akan ada orang yang berpikir negatif dan tidak menyukai diri Anda. Belajar untuk tidak memerdulikan mereka dan kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang menghargai opini dan membuat Anda merasa dicintai serta diterima.

7.Tidak Ada Orang yang Sempurna

Sadarilah dan terima kenyataan bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini. Setiap orang pasti pernah membuat kesalahan, begitu juga dengan diri Anda sendiri.

Nah, itulah 7 alasana mengapa kamu tidak boleh menaruh harapan banyak terhadap orang lain, kerugian lainna adalah kamu dapat di PHP-in, mau ? ngga kan


Apakah kamu masih bisa hidup normal tanpa gadget?

Gadget pembawa Apatis dan anti sosial
Nomophobia (no mobile phone phobia) adalah istilah baru, yang berarti ketakutan akan dipisahkannya pengguna dengan gadget kesayangannya. Istilah ini diperkenalkan oleh peneliti dari Inggris.

Adapun, di luar negeri sudah banyak penelitian mengenai nomophobia. Yang paling banyak dikutip adalah penelitian oleh securenvoy, sebuah perusahaan IT di Inggris. Menurut penelitian mereka, dari 1.000 responden yang menjawab polling mereka, sekitar 66 persen memiliki rasa takut kehilangan atau terpisah dari ponsel mereka.

Sementara lebih dari 41 persen memiliki lebih dari satu smartphone. Hal ini memprihatinkan, karena beberapa tahun yang lalu, survey serupa menyatakan bahwa hanya 53 persen responden yang takut kehilangan gadget mereka, sekarang angka itu naik ke 66 persen.

Survei yang tak kalah menarik dilakukan oleh Chicago Tribune, di Amerika Serikat, dimana lebih dari 40 persen responden menyatakan ‘lebih baik tidak gosok gigi selama seminggu daripada pergi tanpa smartphone’.

Ada juga survei yang dilakukan oleh 11Mark, yang menyatakan bahwa 75 persen responden menggunakan smartphone di kamar mandi. Namun, tidak hanya Amerika Serikat dan Inggris saja yang terkena gangguan mental ini, namun juga Australia.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Cisco di Australia, 9 dari 10 orang berusia dibawah 30 tahun mengakui mengalami nomophobia. Survei tersebut dilakukan terhadap 3800 pemakai smartphone.

Bagaimana dengan di Indonesia? Memang sampai sekarang belum ada data yang pasti. Namun, di Asia sendiri, nomophobia telah menjadi ancaman nyata. Berdasarkan sebuah survei yang dilakukan di India, 45% dari responden mengalami nomophobia.

Namun menurut Dr Sanjay Dixit, seorang psikiater yang juga penelilti riset tersebut, nomophobia belum dimasukkan dalam kategori ‘phobia’ secara resmi oleh buku teks Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM) yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association.

Meski demikian, menurut Dr Dixit, semakin banyaknya pengguna gadget yang nomophonia dapat saja mencapai skala epidemik.

Efek Nomophobia

Nah, apa saja efek dari nomophobia? Menurut riset-riset tersebut, efek yang terjadi boleh dibilang tidak jauh berbeda dengan social disorder lain yang pernah didokumentasikan. Di antaranya:

1. Komunikasi antar manusia secara tatap muka jadi makin jarang
2. Generasi muda kini lebih suka berkomunikasi via gadget (email, chatting, Twitter, Facebook), daripada tatap muka langsung.
3. Orang jadi jarang mengamati lingkungan sekitar, karena lebih tenggelam dengan gadgetnya. Akibatnya, rasa peduli pada sekitar berkurang, justru lebih mempedulikan isu-isu di socmed dari gadgetnya.
4. Manusia dapat saja teralineasi oleh mesin. Masih ingat film wall-e dimana robot melayani manusia yang menjadi pemalas? Pada saat itu, manusia akan menjadi apatis dan anti sosial.

Gadget, sebagai ‘fetish’ baru, telah menjadi semacam ‘dewa’ baru yang dipuja-puji. Hal ini menarik, karena di masa lalu, ketergantungan terhadap teknologi yang begitu masif seperti sekarang ini sama sekali tidak pernah terjadi.

Sampai 30-20 tahun yang lalu, teknologi tinggi hanya dapat diakses oleh segelintir orang. Namun, sekarang ini, hampir semua orang dapat menggunakan media sosial dari gadget mereka. Mengapa? Sebab dengan smartphone seharga tidak sampai sejuta rupiah, maka fitur media sosial dan chatting sudah dapat digunakan.

Menghindari dan Mengobati Nomophobia

Apa yang harus kita lakukan untuk terhidar dari nomophobia? Salah satu yang dapat dilakukan adalah disiplin dengan gadget. Kita seyogyanya membiasakan waktu tertentu dimana pertemuan keluarga ‘disterilkan’ sama sekali dari gadget, supaya ada diskusi yang hangat dan bermakna.

Gadget adalah ciptaan manusia, sehingga jangan sampai kita diperbudak olehnya. Kemudian, salah satu aktivitas yang dapat mengurangi nomophobia adalah mengintensifkan kegiatan outdoor, seperti rekreasi alam, dan olahraga secara teratur.

Satu hal yang tak kalah penting, sebagai orang yang beragama, maka mengintensifkan ibadah dan terlibat secara intens pada pertemuan jemaat atau umat dapat mengurangi tendensi anti sosial yang timbul dari nomophobia.

Jika ketergantungan sudah parah dan mengganggu, konsultasi dengan ahlinya, dalam hal ini psikolog dan psikiater, sama sekali bukan opsi yang ditabukan. Mereka dapat memberikan saran dan terapi untuk mengurangi ketergantungan terhadap gadget.


16 Rahasia Hidup Bahagia

Banyak yang berpendapat bahwa bahagia itu hanya perkara pikiran dan cara pandang terhadap hidup itu sendiri. Sekalipun kebahagiaan nggak bisa selamanya dirasakan, ada kok cara-cara untuk mengusahakannya.
1. terapi tertawa
Ibaratnya, tertawa adalah obat buat segala macam ‘ketidakpuasaan’ dalam hidup. Misalnya nih, kamu gagal masuk kampus favorit, putus cinta, lagi bokek, atau berantem sama pacar – obatmu adalah tertawa.

Menurut para ahli, ketika kamu memikirkan hal-hal yang lucu, maka tubuh akan memproduksi hormon kebahagiaan (endorfin). Selain itu, sistem kekebalan tubuhmu pun akan bekerja 87% lebih efektif.

Hmm…coba deh sering-sering nonton film komedi atau ngobrol sama teman yang bisa bikin kamu ketawa.

2.perbaiki pola tidur
Tidur ternyata jadi salah satu penentu kebahagiaan seseorang, lho. Jika menginginkan hidup yang sehat dan bahagia, pastikan kamu punya waktu tidur yang cukup setiap hari. Sayangnya, banyak orang mengabaikan hal ini lantaran alasan kesibukan.

Waktu tidur malam yang ideal yaitu 7 sampai 8 jam. Sebaiknya, kamu berhenti beraktivitas dengan alat elektronik atau gadgets setidaknya satu jam sebelum tidur. Terapkan kebiasaan ini secara teratur dan disiplin maka ritme biologismu seterusnya akan membaik. Dalam beberapa hari, kamu bisa merasakan perubahan positif pada tubuh dan keseharianmu.

3,Dengarkan Musik Yang Menenangkan
Musik terbukti efektif untuk menenangkan syaraf dan mereduksi stres. Ilmuwan menjelaskan bahwa musik menghasilkan perasaan bahagia melalui rangsangan di otak. Rasa bahagia ketika mendengarkan musik hampir sama dengan kebahagiaan ketika menyantap makanan.

Selain itu, musik juga bisa menurunkan tekanan darah dan denyut jantung lho. Nggak percaya? Coba deh sesekali dengerin musik klasik atau lagu-lagu atmospheric dan rasakan perbedaannya.

4.Bersihkan Kamarmu
Gimana bisa happy kalau kamar udah mirip kapal pecah? Hehehe. Yuk, jaga kebersihan sekitarmu! Mulailah dari membersihkan dan merapikan kamarmu sendiri. Lalu, nggak ada salahnya bantu-bantu ibumu atau ‘mbak yang kerja di rumah‘ buat bersih-bersih.

Pasalnya, tempat yang kotor akan menghasilkan energi negatif. Sementara, ruangan yang bersih dan rapi akan membuatmu merasa lebih rileks. Bahkan, kegiatan seperti menyapu, mengepel, atau cuci piring bisa jadi cara menghilangkan stres lho!

5. Tuliskan Rencana Dan Tugas Yang Harus Kamu Selesaikan
Cara yang satu ini bakal ampuh meringankan kerja otakmu. Dengan menuliskan rencana atau daftar tugas, maka otak nggak akan terlalu terbebani untuk mengingat banyak hal. Otak akan lebih rileks dan fokus pada satu demi satu tugas yang harus dikerjakan.

Selain memudahkan, membuat to do lists akan membuatmu merasa puas ketika semua pekerjaan dalam daftar itu berhasil diselesaikan. Nah, rasa puas inilah yang kemudian membuatmu merasa bangga dan berbahagia. Berhasil menyelesaikan tugas-tugasmu seperti bisa mencapai gol dalam hidupmu.

6. Sebaiknya, Hindari Multitasking
Menurut para psikolog, orang yang berusaha menyelesaikan beberapa hal dalam satu waktu akan lebih rentan menderita tekanan darah tinggi dan stres. Akan lebih baik jika mengerjakan satu pekerjaan dalam satu waktu. Fokuskan energi dan pikiranmu pada hal itu.

Jadi, ketika kamu sedang mengerjakan draft skripsimu, jangan sekali-kali klik Facebook attau Twitter. Sama halnya ketika sedang berbicara dengan orang lain, jangan malah sibuk mengotak-atik ponselmu sendiri.

7. Pilih Hobi Yang Positif
Pastikan kamu punya hobi yang sifatnya positif, misalnya berkebun, bersepeda, atau berenang. Hobi inilah yang akan membuatmu tetap aktif ketika kamu punya waktu luang. Yup, menyibukan diri dengan hobi membuatmu merasa bahwa hidupmu sudah cukup memuaskan.

8. Ada Kalanya Kamu Harus ‘Istirahat’
Istirahat bukan berarti harus tidur atau nggak melakukan apa-apa. Tapi, luangkan waktu untuk beristirahat dari pekerjaan dan rutinitasmu. Biarkan pikiranmu sejenak kosong dan bebas dari berbagai informasi yang memberi imbas negatif.

Pasalnya, mengakses terlalu banyak informasi justru bisa membuatmu stres dan depresi. Hipwee pernah menuliskan tentang fenomena ‘kelebihan informasi’ di sini.

Kamu bisa mencoba meditasi dengan melakukan yoga, baca buku, menulis, atau menari. Istirahat dari pekerjaan dan rutinitas akan membuat hidupmu lebih bahagia. Di saat inilah kamu punya kesempatan untuk men-charge pikiran dan tubuhmu.

9. Coba Deh Pelihara Binatang…
Dibuktikan dalam penelitian bahwa hewan peliharaan efektif untuk menyembuhkan stres dan tekanan. Orang-orang yang punya hewan peliharaan punya resiko 50% lebih rendah untuk terserang penyakit jantung. Mereka lebih bisa mengatasi stres dan depresi daripada orang-orang yang nggak punya hewan peliharan.

Jadi kalau kamu, punya peliharaan apa nih di rumah?

10. Gunakan Aroma Terapi
Aroma terapi adalah salah satu yang bisa menghilangkan stres dan frustasi yang mungkin kamu alami. Semprotkan cairan aroma terapi di kamarmu. Bisa juga gunakan minyak atau lilin aroma terapi yang membuat kamarmu lebih segar dan wangi.

Menurut penelitian, lavender sangat efektif membuat pikiran menjadi lebih rileks. Sementara, rosemari terbukti meningkatkan kekuatan otak dan mengurangi rasa panik atau gelisah.

11. Luangkan Waktu Untuk Pergi Ke Tempat Yang Tenang
Salah satu cara terbaik untuk menyembuhkan stres adalah pergi ke tempat-tempat yang tenang. Kamu bisa pergi ke taman, gunung, museum, atau perpustakaan. Tempat-tempat yang tenang akan membantumu mengurai stres dan rasa gelisah. Secara otomatis, kebiasaan yang satu ini akan membuat hidupmu lebih rileks dan bahagia.


12. Sempatkan Membantu Orang Lain
Gunakan waktu luangmu untuk kerja sosial demi membantu orang lain. Lakukan juga hal-hal sederhana seperti membantu ibumu memasak atau ketika adikmu mengerjakan PR.

Ini lho yang bikin kamu merasakan kebahagiaan dari dalam dirimu sendiri. Ketika kamu bisa meringankan kesulitan orang lain, membuat temanmu tertawa, atau meaafkan kesalahan orang-orang disekitarmu. Sederhana ‘kan?

13. Kamu Perlu Waktu Untuk Dirimu Sendiri
Apakah dalam kegiatan sehari-harimu selalu berhubungan dengan orang lain? Sudahkan kamu punya cukup waktu buat dirimu sendiri?

Nggak ada salahnya kok pergi belanja, nonton bioskop atau jalan-jalan ke mall sendirian. Kadang, kamu justru akan menemukan kebahagiaan yang selama ini nggak pernah kamu rasakan. Aktivitas menyenangkan yang dilakukan sendirian bisa membuatmu merasa benar-benar bebas.

14. Jogging Atau Jalan Kaki Di Pagi Hari
Olahraga sederhana seperti berjalan kaki atau jogging di pagi hari jadi cara paling murah supaya bisa hidup bahagia. Olahraga membuat pikiran dan tubuhmu rileks. Dengan rutin berjalan kaki atau jogging, detak jantung menjadi lebih teratur dan tekanan darah cenderung normal. Cara ini juga disarankan para dokter bagi orang-orang yang menderita stres atau depresi.

15. Punya Hubungan Yang Baik Dengan Orang-Orang Di Sekitarmu
Ternyata, mereka yang punya hubungan baik dengan sekitarnya punya kemungkinan lebih rendah menderita tekanan darah, kolesterol, diabetes, atau stres.

16. Selalu Berpikir Positif
Berpikir positif berarti menghargai kebaikan-kebaikan di sekitarmu. Orang yang selalu berusaha berpikir positif akan jauh lebih bahagia daripada mereka yang sibuk mengkritisi hidup. Syukuri semua yang sudah kamu miliki sampai saat ini — baik itu kesehatan, pasangan, teman, atau keluargamu.


Ketika bisa bersyukur berarti kamu sudah merasa puas dan cukup dengan hidupmu. Rasa cukup dan puas inilah yang akan menuntunmu menjalani hari-hari yang bahagia. Jadi, nggak salah ketika kebahagiaan diukur dari seberapa kamu bisa mensyukuri hidupmu sendiri.


Tips Sukses Interview Kerja

Interview pekerjaan (Job Interview) adalah langkah paling terakhir bagi seseorang untuk mendapatkan pekerjaan. Ia adalah penentu yang paling menentukan. Banyak sekali calon pekerja/para kandidat yang akhirnya harus gagal saat melewati tahap ini. Mengapa begitu sedikit orang yang bisa menaklukkan Job Interview? Hanya mereka yang mengetahui tips dan tekniknya lah yang akan mendapatkan posisi yang diinginkan.
Banyak calon pekerja yang sukses melewati berbagagi tahapan seleksi kerja mulai dari psikotes, tes pengetahuan umum, bahasa asing, dll namun mereka gagal justru di proses seleksi terakhir yaitu interview.
Banyak yang lantas langsung hilang kepercayaan diri hanya karena tidak berhasil menaklukkan sesi terakhir ini. Jika Anda pernah mengalaminya dan ingin bisa sukses di interview selanjutnya, berbagai tips di bawah ini akan sangaat cocok untuk Anda.

1. Berlatih Mengelola Stres
Dalam sebagian besar kasus interview pekerjaan, banyak pekerja yang stress dan buyar konsentrasi karena sengaja dibuat kesal oleh perusahaan. Untuk menguji calon pekerjanya apakah mereka mampu mengelola stress dengan baik atau tidak, mereka mampu bekerja di bawah tekanan atau tidak, biasanya perusahaan akan memberikan sejumlah “ujian” bagi Anda.
Sebagai contoh, interviewer (orang yang akan menginterview) akan membiarkan Anda menunggu selama berjam-jam tanpa ada alasan yang jelas. Atau, mereka dengan sengaja menguji kekuatan mental Anda dengan bersikap kurang kurang menyenangkan dan cuek.
Seberapapun Anda dibuat kesal saat sesi wawancara, cobalah ingat satu hal : selalu kelaola stress Anda dengan baik. Artinya, bersiaplah untuk diperlakukan kurang menyenangkan. Persiapkan diri Anda jauh-jauh hari untuk segala kemungkinan, sehingga ketika hari H Anda tidak akan terlalu terbawa suasana. Anda sudah bisa tau dan paham mengapa interviewer sengaja membuat Anda kesal. Dengan begitu, Anda bisa bersikap lebih tenang dan mengelola stress Anda dengan lebih baik pada saat sesi wawancara berlangsung.

2. Gunakan Bahasa Tubuh
Pelajari bahasa tubuh yang baik. Tidak ada seorang pun yang bisa menebak perasaan atau pikiran Anda saat itu sebelum bahasa tubuh Anda mengungkapkannya. Dengan mengetahui bahasa tubuh yang baik dan tepat, Anda akan salah bersikap. Selain itu, Anda pun akan meninggalkan kesan yang baik bagi perusahaan.
Dalam bukunya yang berjudul “301 Smart Answers to Tough Interview Questions”, Vicky Oliver mengatakan, kontak mata terbaik saat wawancara kerja adalah menjaga tatapan ke mata pewawancara secukupnya, bukan berarti menatap matanya sepanjang wawancara kerja. Selama wawancara kerja, Anda sebaiknya bisa tahu apa warna matanya, tetapi perlu pula untuk memalingkan mata sesekali saat si pewawancara menatap Anda.
Penting untuk diingat, pernyataan yang kedengarannya konyol dari seorang pewawancara kerja bisa saja merupakan tes untuk melihat ekspresi tingkat hormat Anda kepadanya. Hal yang pasti, jangan memutarkan bola mata yang mengesankan kesombongan saat bicara kepada pewawancara.
Selama wawancara kerja, upayakan untuk duduk dengan tegak dan rapi menghadapkan kaki dan dada ke pewawancara. Dengan melakukan ini, Anda memberi kesan ketertarikan kepada perbincangan. Upayakan tidak membungkuk -untuk menunjukkan rasa hormat- dan tidak duduk kelewat tegak -yang mengesankan keangkuhan dan tegang.
Kebiasaan mengetuk-ngetukkan jari atau kaki selama wawancara kerja bisa membuat Anda dinilai sebagai orang yang tak sabaran atau berkesan sombong, karena kesannya ingin cepat melakukan hal lain di tempat lain.
Nada dan intonasi suara juga berperan penting dalam menentukan kesuksesan wawancara. Intonasi yang terlalu datar akan menunjukkan kesan tak tertarik, sementara pengulangan penggunaan kata-kata informal, seperti “kayak” atau “mmm” atau “ah” bisa memberi kesan-kesan negatif yang menunjukkan Anda tak terlalu siap untuk wawancara.

3. Pakai Baju Berwarna Biru
Jika tidak ada aturan khusus tentang pakaian yang digunakan saat interview, cobalah untuk kenakan warna biru sebagai baju atasan Anda.
Mengenakan warna biru saat interview akan meninggalkan kesan ke dalam pikiran bawah sadar interviewer bahwa Anda adalah orang yang professional dan dapat dipercaya.
Didalam dunia bisnis warna biru disebut sebagai warna corporate karena hampir sebagian besar perusahaan menggunakan biru sebagai warna utamanya. Hal ini dikarenakan warna biru mampu memberi kesan profesional dan kepercayaan.
Diyakini bahwa warna biru dapat merangsang kemampuan berkomunikasi, ekspresi artistic dan juga sebagai symbol kekuatan. Berdasarkan cara pandang ilmu psikologi warna biru tua mampu merangsang pemikiran yang jernih dan biru muda membantu menenangkan pikiran dan meningkatkan konsentrasi.

4. Kenali dan Pelajari Berbagai Pertanyaan yang Mungkin Akan Keluar
Sebagai usaha untuk mengurangi tingkat nervous Anda dalam interview pekerjaaan, cobalah pelajari berbagai jenis pertanyaan yang mungkin akan diajukan kep[ada Anda saat interview. Persiapkan jawabannya sebelum hari H.

5. Tinggalkan Kesan yang Baik
Kesan pertama interviewer kepada Anda bisa jadi hal yang paling menentukan dalam proses interview. Ada beberapa hal yang harus Anda hindari jika ingin meninggalkan kesan yang baik dalam diri Anda. antara lain adalah jangan pernah mengkritik perusahaan tempat Anda akan melamar kerja. Setelah itu, jangan terpancing untuk membicarakan kekurangan/kelemahan pihak lain. Hindari mengeluh atas kejadian yang Anda alami sebelumnya (misalnya aduh tadi macet banget di jalan, merasa lama menunggu, dan sebagainya).

6. Klarifikasi Pertanyaan dari Interviewer
Banyak dari kita terkadang merasa takut untuk mengklarifikasi pertanyaan-pertanyaan dari pewawancara atau interviewer. Hal ini terjadi karena kita khawatir bahwa pewawancara akan berpikir kamu tidak memperhatikan pada pertanyaan yang mereka ajukan. Padahal dengan mengklarifikasi pertanyaan, tujuannya adalah untuk memperjelas pertanyaan tersebut. Tentunya, diharapkan kamu tidak salah dalam menjawabnya. Selain itu, hal ini juga dapat membantu kamu lebih rilex dalam memberikan respon yang relevan dan bijak.

7. Berpikir Keras
Salah satu kesalahan yang banyak dialami pada saat wawancara adalah mengulur-ulur waktu ketika kamu tidak memiliki jawaban yang pas. Bahkan kadang secara spontan kita menjawab dengan kalimat “Saya tidak tahu.” Meski kamu tidak memiliki jawaban yang tepat dengan pertanyaan yang diajukan, ada baiknya coba untuk berpikir keras beberapa menit. Ini adalah taktik yang baik untuk mensiasati masalah ini.
“Pendekatan terbaik adalah tetap rendah hati,” kata Shon Burton, CEO HiringSolved. “Ulangi pertanyaan pewawancara, dan mulailah berpikir keras. Interviewer mungkin akan memberi petunjuk jika kamu sedang berpikir aktif bukan sengaja mengulur-ulur waktu.”

8. Pahami Resume Kamu Sendiri
Mengetahui resume kamu sendiri secara luar dalam adalah bagian sangat penting agar sukses dalam sesi wawancara. Seperti kita tahu bahwa banyak pencari kerja saat ini, menyesuaikan resume mereka agar sesuai dengan perusahaan atau posisi tertentu. Karenanya, pastikan kamu meluangkan waktu untuk memahami resume kamu sendiri. Jangan sampai di resume kamu tertulis A tapi ketika diberi pertanyaan kamu justru menjawab B. Hal ini akan membuktikan bahwa kamu kurang memahami diri kamu sendiri.

9. Gali Informasi Tentang Perusahaan
Setiap pencari kerja pasti akan dihubungi terlebih dahulu oleh perusahaan setempat sebelum menghadiri sesi interview. Hal ini sebaiknya kamu manfaatkan dengan menggali informasi lebih banyak tentang posisi yang kamu apply. Dan yang terpenting adalah cari informasi tentang perusahaan yang akan kamu datangi. Ini akan memberi nilai plus buat kamu. Artinya, kamu akan tampak paham tentang posisi yang kamu apply dan juga memiliki pengetahuan seperti apa perusahaan tersebut. Pewawancara akan terkesan dengan jawaban kamu terkait posisi yang kamu inginkan.
Salah satu cara paling mudah untuk mendapatkan informasi perusahaan setempat adalah dengan menggunakan LinkedIn. Cari juga informasi tentang orang-orang yang memiliki posisi sama dengan yang kamu apply. Biasanya, di LinkedIn juga kamu bisa mendapatkan informasi tentang event-event yang sedang dilakukan oleh perusahaan tersebut.


manfaat tidur dalam gelap

Setelah menjalani rutinitas hari yang padat, ada baiknya jika kita mengoptimalikan istirahat kita dengan meluangkan waktu tidur secukupnya. Tidur merupakan kebutuhan mendasar yang dibutuhkan tubuh, di mana kondisi pelepasan perseptual dari lingkungan yang bersifat sementara dan dapat diulang.

Biasanya seseorang meluangkan waktu untuk tidur 6 hingga 8 jam per hari. Berarti Anda meluangkan sepertiga hari atau sepertiga hidup untuk tidur. Tahukah Anda ada banyak keuntungan yang dapat diperolah jika Anda mematikan lampu saat tidur?

Misalnya saja dapat menghasilkan hormon melatonin, membantu produksi kekebalan tubuh juga membantu Anda lebih cepat tertidur, rapat mengurangi lemak. Secara tidak langsung mematikan lampu saat tidur juga meningkatkan kinerja otak agar tidak mengalami pikun dan yang terpenting membantu mengurangi global warning.


Inilah manfaat tidur dalam keadaan gelap :

1. Hormon melatonin

Beberapa ahli biologi seperti Joan Robert mengemukakan bahwa saat Anda tidur dalam keadaan lampu yang mati, tubuh akan menghasilkan hormon melatonin yang berfungsi sebagai penghasil kekebalan tubuh terhadap penyakit.
Tetapi saat Anda menyalakan lampu saat akan tidur pada malam hari, maka tubuh tidak akan memproduksi hormone melatonin. Kerena itu disarankan untuk Anda mematikan lampu pada malam hari saat akan tidur.



2. Lebih cepat terlelap

Selain membantu tubuh untuk memproduksi hormon kekebalan tubuh, mematikan lampu saat malam hari juga akan membuat Anda lebih cepat terlelap, sehingga secara tidak langsung akan membuat tubuh Anda lebih sehat dan segar saat bangun di pagi hari.
Ini juga menjadi salah satu cara ampuh untuk Anda agar tidak mudah letih dan lesu.


3. Mengurangi lemak

Manfaat lain dari mematikan lampu saat tidur ternyata dapat mengurangi lemak tubuh dan menghindarkan Anda dari resiko obesitas (kegemukan).


4. Meningkatkan kinerja otak

Tidur lelap dalam gelap juga dapat meningkatkan kinerja otak dan secara tidak langsung mengurangi pikun saat Anda memasuk usia lanjut. Selain itu, dapat menghilangkan stress karena akan merelaksasikan pikiran Anda saat berada dalam ruangan yang gelap.
Hal ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu cara meditasi ringan yang dapat Anda lakukan sehingga secara tidak langsung akan menstabilkan emosi dan pikiran Anda.



5. Mengurangi resiko global warming

Disamping bermanfaat untuk tubuh, mematikan lampu pada malam hari juga membantu mengurangi resiko terjadinya global warning.
Penggunaan energi listrik saat malam hari lebih besar dampaknya terhadap global warning, selain itu mematikan lampu pada malam hari juga akan menghemat biaya listrik Anda.